Lautan Berbentuk Manusia
Selamat malam Sagara, lautan yang berbentuk manusia. Tenang, damai, nan Indah. Akan kukirimkan sebuah pesan berbentuk prosa yang kuharap akan kau baca dengan saksama. Mungkin bisa kau selingi dengan lagu milik banda naira yang berjudul senja di Jakarta. Sagaraku yang tenang, aku suka mengintip dengan ujung mataku disaat kau melekukkan garis mulutmu, dengan mata yang menyipit dan tawa yang renyah serenyah kerupuk pasir itu. Rambutmu yang sedikit bergoyang bersama angin dan kau membenarkannya sesekali. Kadang kau belah menjadi dua seakan mempersilahkan jariku untuk berjalan diantaranya. Mengelusnya suatu saat nanti. Mengacak-acaknya jika kau memberi izin. Dan merapikannya kembali. Sagaraku yang damai, kau adalah keheningan yang kutemukan dalam hiruk pikuk manusia. Aku mengagumimu seutuhnya. Caramu berjalan, caramu berbicara, dan caramu menjadi dirimu sendiri, Sagara. Aku suka mendengarkanmu bicara. Bagaimana kamu kebingungan menyusun kata-kata. Dan membenarkan kaca matamu sesekali ...